Ibu Yang bagaimana?

Pernah mendengar istilah self-talk? Saya yakin, anda senua pernah mendengarnya bahkan memahaminya. Secara pribadi, I couldn't agree more bahwa self-talk itu sangat dibutuhkan dalam keseharian. Ada saatnya, kita ini harus ngobrol dengan diri kita sendiri, diam sejenak guna mengevaluasi apa saja yang sudah kita lakukan akhir-akhir ini. 

Designed by Pexels

Self-talk dan manfaatnya


Saya suka sekali membaca literature yang berbau parenting. Dan dari situlah, saya mulai menerapkan self-talk. Surely, ada banyak manfaat yang saya rasakan. Contohnya, saya lebih paham bagaimana dengan performa saya selama ini. Performa yang saya maksudkan di sini yakni konteks parenting, family, kerjaan, dan sebagainya. 

Dengan begitu, saya dapat mengoreksi apa yang salah. Hal apa yang masih salah, mana yang harus saya perbaiki. Jika ada yang sudah bagus, bagaimana sih cara mempertahankannya. Jadi, hal itulah yang saya jadikan reminder. Ya, itu semua dapat memotivasi diri ini. 
Intinya nih, anda juga patut mencobanya. Jangan sepelekan self-awareness dan self-talk🤝.

Pertanyaan 'self-talk' saya seperti apa?


Seperti yang saya katakan, saya rutin menanyai diri sendiri. Pertanyaannya seperti 'saya ini ibu yang bagaimana?'. Biasanya, saya rutin menanyakan ini setiap jumat malam (karena besoknya, Sabtu dan Ahad, adalah waktunya mama Haikal bertugas di sekolah). Istilahnya itu semacam evaluasi akhir pekan💚.

Karena konteksnya parenting and i'm as a mom, jadi pertanyaannya seperti: 
  • Apakah saya banyak ngomelnya minggu ini? 
  • Apakah saya sering marah atau lebih memaklumi saat Haikal bereksplorasi sampai rumah berantakan? 
  • Saat Haikal ceriwis, apa yang saya lakukan? Apakah menanggapi dengan seksama atau sekedar memdengar? 
  • Apakah saya terlalu sibuk main gadget minggu ini?
  • Apakah saya pernah berbuay atau berucap yang menyinggung perasaan si kecil? 
Dan masih buaanyaaaaak lagi pertanyaan mama Haikal yang tak tertulis di sini🧕. 

Dengan semua pertanyaan itu, seolah ada pengingat kalau saya harus terus berbenah. Nggak harus sempurna, yang penting mama dan anak bahagia. 

Ingin jadi Ibu yang seperti apa?


Kebanyakan kita itu terlalu menaruh harapan besar ke anak. Tanpa sadar, kita telah menuntut anak menajadi seperti yang kita inginkan. Lalu, sudahkah kita berpikir dan menanyak ke diri kita 'kita ingin jadi Ibu yang seperti apa?'

Pkoknya Ibu yang baik. What? Baik itu harus. Tapi, sebaik apa sih? Apa sih definisi Ibu yang baik itu? Coba kita definisikan sendiri. Standard saya dan Ibu lainnya tentu beda dalam hal ini. Hal yang menurut saya sudah baik, belum tentu baik bagi Ibu lainnya. 

So, sudahkan Bunda-bunda melakukan self-talk? Kalau belum, coba aja dan rasakan perubahan baiknya! Tapi, jangan langsung menanyakan ingin jadi Ibu yang bagaimana, melainkan anda itu Ibu seperti apa (saat ini). Give it try!

Luv 💚,


Mama Haikal 👪
Mualimah Only a cute girl loving to write so much

15 Komentar untuk "Ibu Yang bagaimana?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel